HASIL DISKUSI DIALOGIKA HIMANISLIK Pt.1
Dialogika Himanislik Jilid 1 yang mengangkat tema “Implementasi Esensi Nilai-nilai Pancasila” dengan pemateri saudara Dody Kusuma Prayuda rupanya memuat 6 poin utama yaitu :
Secara terminologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “ideos” yang berarti gagasan, pikiran, dan cara berpikir serta “logos” yang berarti ilmu. Singkatnya Pancasila merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang cara berpikir dan Pancasila itu sendiri menjadi salah satu ideologi besar di dunia.
Saat ini terdapat 3 mazhab besar dunia yaitu :
Di sini, mazhab Pancasila melalui unsur bahasanya berasal dari bahasa Sanskerta. Panca (lima) dan Sila (sendi-sendi atau aturan), yang dapat dipahami sebagai 5 aturan butir-butir kerangka berpikir yang akan menjadi sebuah aturan berpikir masyarakat yang akan menganutnya.
Berasal dari bahasa Yunani yaitu “philosophia” yang secara harfiah diartikan sebagai cinta kebijaksanaan. Secara sederhana merupakan sistem berpikir yang runut, sistematis, dan ilmiah. Sebagai falsafah Pancasila tidak hanya berbicara tentang cara berpikir tetapi juga runtutan cara berpikir yang runtut dan ilmiah. Mengutip buku “Di Bawah Bendera Revolusi” Bung Karno pernah mengatakan bahwa Pancasila merupakan sebuah nilai yang digali melalui masyarakat Indonesia itu sendiri. Pancasila lebih dulu terbentuk ketimbang Indonesia itu sendiri.
Jika merunut silabus kajian Dialogika Himanislik Jilid 1 ini mengenai pendidikan Pancasila, nilai-nilai Pancasila telah hadir di Indonesia sejak zaman pra-kolonial yaitu, kerajaan.
Alasan Pancasila dikatakan sebagai nilai dasar sebab Pancasila memuat 5 nilai dasar yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan terakhir ada nilai Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima nilai dasar inilah yang kemudian akan dijabarkan ke dalam 17 butir nilai penerapan yang harus dianut oleh bangsa Indonesia dimana pun dan kapan pun kita berada, baik itu dalam berbangsa-bernegara maupun dalam berorganisasi dalam himpunan kita yang kemudian Pancasila itu menjadi asas himpunan dalam berorganisasi.
Pancasila berbicara bahwa manusia harus memiliki Tuhan. Sebab dengan berTuhan manusia dapat belajar memanusiakan manusia disitulah nilai persatuan dapat diterapkan. Seperti yang kita ketahui persatuan merupakan poin yang pertama kali digagas ketika kita akan merdeka. Hal ini nampak melalui kilas balik perjuangan bangsa kita yang bersatu, berperang melawan penjajah di era kerajaan yang bbersifat kedaerahan sebelum kebangkitan nasional. Hal ini kemudian menjadi ruh kemerdekaan, bahwa kita merdeka secara bersama-sama.
Makna utama Pancasila merupakan penjabaran dari sebuah nilai yang dianut bangsa Indonesia sejak dahulu kala, yaitu nilai kereligiusan, kemanusiaan, demokratis, kekeluargaan, dan nilai keadilan sejak zaman kerajaan Sriwijaya sampai dengan Majapahit. Sejak lama Indonesia telah heterogen dengan beragam suku. Oleh karena itu, ketika berbicara tentang Indonesia maka tidak lepas dari yang namanya Pancasila, yaitu ruh sekaligus pedoman bangsa itu sendiri.
Secara historis Pancasila dirumuskan sebagai dasar negara ketika sidang BPUPKI. Spiritnya merupakan poin utama ketika Indonesia mengalami kemajemukan. Terdapat banyak versi ketika Pancasila, salah satunya Piagam Jakarta yang disusun pada 22 Juni 1945 yang poin utamanya merupakan keTuhanan berdasarkan syariat islam yang kemudian diganti oleh para pendiri bangsa sebab dianggap tidak menghargai keberagaman dan berpotensi menumbuhkan kecemburuan sosial oleh H. Agus Salim dan KH. Hasyim Al Asy’ari yang juga merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama.
Singkat cerita, pada dasarnya Pancasila dikatakan sebagai historis dan spirit bagi bangsa Indonesia sebab dengan adanya Pancasila Indonesia mampu menghadapi tantangan sebelum dan sesudah kemerdekaan. Tantangan kita hari ini tidak hanya perjuangan fisik tetapi juga non-fisik berbasis ideologi berbentuk kebudayaan yang menginfilterasi pikiran-pikiran anak muda melalui Pancasila. Oleh karena itu, dulu ada yang disebut dengan P4 (Pedoman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila) yang wajib diikuti oleh seluruh elemen masyarakat mulai dari jenjang Mahasiswa Baru sampai dengan Seluruh jenis pekerjaan apa pun yang berusaha untuk memasukkan Pancasila itu ke dalam tindakan masyarakat Indonesia.
24 Butir Pengamalan Pancasila
Sejauh ini terdapat 6 agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu yang artinya bangsa Indonesia harus memiliki kepercayaan yang jelas dibuktikan dengan misal, KTP yang di dalamnya tercantum agama yang secara formal merupakan pembuktian dan keharusan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang religius sejak zaman dahulu kala mulai dari kepercayaan animisme-dinamisme sampai dengan kini yang mengenal 6 agama resmi negara.
Adapun butir-butir nilai yang terkandung di dalamnya yaitu :
Poin utama yang harus dilakukan adalah seorang masyarakat Indonesia harus mampu menghargai manusia dan kemanusiaan itu sendiri tanpa ada diskriminasi SARA di dalam pengamalannya. Masyarakat dapat memahami kemanusiaan apabila dalam dirinya sendiri telah paham dengan makna ketuhanan yang bersepakat bahwa manusia semua itu sama tanpa ada perbedaan.
Adapun butir-butir nilai yang terkandung di dalamnya yaitu :
Masyarakat Indonesia harus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan serta rela berkorban untuk bangsa adalah hal yang harus dimiliki dan dimaknai secara bersama-sama di tengah keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri atas 1700an pulau, 3000an suku dan juga hampir 2000an bahasa, hal tersebut hanya boleh menjadi pemersatu bangsa.
Bahkan pada amanat konstitusi pasal 36 tentang kebudayaan dikatakan bahwa masyarakat tertentu dapat dengan bebas menjalankan kebudayaan-kebudayaan tertentu dan negara memfasilitasi itu semua. Hanya saja jangan ada paham fanatisme yang pada akhirnya hanya akan mendiskriminasikan nilai kebangsaan itu sendiri.
Sederhananya, ketika kita melakukan kepentingan tertentu maka kepentingan bangsa harus menjadi poin utama di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
Adapun butir-butir nilai yang terkandung di dalamnya yaitu :
Pada sila keempat ini lebih banyak berbicara pada pengambilan keputusan melalui demokrasi. Menghargai pendapat orang lain itu sangat diwajibkan, tidak boleh ada pemaksaan kehendak sebab setiap manusia diberikan akal untuk melahirkan gagasan-gagasan pribadi dalam rapat terbuka. Sehingga jelas tidak dibenarkan apabila kita memandang seseorang dengan sebelah mata.
Adapun butir-butir nilai yang terkandung di dalamnya yaitu :
Semangat gotong royong dalam mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia itu sangat dijunjung tinggi. Saling bantu-membantu terhadap sesama diperlukan, sebab hal tersebut akan menjadi sebuah nilai untuk memeratakan sebuah ketidakmerataan yang ada hingga kini.
Sederhananya, dari nilai ini yang dapat secara pribadi kita terapkan adalah mampu memanfaatkan sumber daya yang kita miliki sebaik mungkin agar tidak boros.
Adapun butir-butir nilai yang terkandung di dalamnya yaitu :
Secara umum kelima sila penjelasan di atas merupakan terjemahan secara lanjut mengenai implementasi kelima dasar nilai-nilai Pancasila. Ketika kita berbicara mengenai Pancasila, maka poin utama yang harus dicapai oleh Mahasiswa adalah mampu mengaplikasikan nilai yang diterapkan melalui Pancasila. Sebab melalui pengalaman dalam kuliah bersama bapak Margono mengatakan bahwa tidak ada Presiden yang mampu secara baik mengamalkan Pancasila.
Pertama, era Soekarno dianggap tidak menjalankan nilai sila Pancasila pertama. Hal ini dapat dilihat melalui adanya konsep politik Nasakom yang mengaminkan adanya PKI untuk Indonesia sendiri sehingga tidak dapat satu padu dengan aliran agamais. Kedua, era Soeharto dianggap tidak memanusiakan manusia di mana cukup banyak pelanggaran HAM yang terjadi. Ketiga, era Habibie dianggap tidak mampu menjaga persatuan Indonesia ketika lepasnya Timor-Timor yang kini menjadi negara yang dikenal dengan Timor Leste. Keempat, era Gus Dur yang dianggap tidak mampu menjalankan proses demokrasi musyawarah/mufakat sehingga tidak terjaganya keharmonisan dalam pengambilan keputusan lembaga negara hingga beliau akhirnya dimakzulkan. Kelima, Megawati yang dianggap tidak mampu menjamin adanya keadilan sosial, sebab di Aceh dan Papua pada era kepemimpinannya banyak sekali menerima teror dari daerah-daerah untuk meminta pemisahan diri. Begitu pula di era SBY yang dianggap belum mampu menjalankan keadilan sosial. Meskipun di era kepresidenan berikutnya hal itu mampu dijalankan, akan tetapi tetap diperlukan diskusi terhadap pemerintahan presiden yang sekarang.
Sekelas Bung Karno saja, Pancasila belum mampu diimplementasikan. Hal tersebut merupakan tanda kemuliaan Pancasila. Apabila Pancasila ini mampu diimplementasikan, niscaya manusia tersebut adalah orang yang mulia dan apabila mampu dijalankan secara komprehensif maka niscaya dia mampu masuk surga.
Apa itu Organisasi Mahasiswa?
Secara sederhana terdapat 3 poin utama yang dapat dilakukan oleh sebuah organisasi yaitu :
Tempat dimana potensi dan bakat disalurkan. Mahasiswa Fisip merupakan Mahasiswa yang tidak memiliki laboratrium, lalu dimana tempat potensi dan bakatnya disalurkan? Yaitu di dalam organisasi.
Organisasi merupakan sebuah wadah yang diciptakan bagi setiap individu di dalamnya terdiri dari berbagai pikiran-pikiran yang ada, namun memiliki satu tujuan yang sama. Artinya, terdapat penyaluran ide, gagasan, pendapat dan aktivitas sosial yang biasanya dicirikan dari sebuah organisasi mahasiswa adalah memiliki sebuah program kerja pada aktivitas-aktivitas sosial yang ditujukan bagi pemberdayaan internalnya dan juga pemberdayaan masyarakat itu sendiri.
Setiap manusia yang tergabung dalam organisasi dapat disebut dengan anggota maupun kader. Akan tetapi penyebutan kader lebih tepat sebab kader merupakan anggota organisasi yang mempunyai kesadaran dan tanggung jawab lebih serta kemauan untuk menumbuhkan ruang kepemimpinan alamiah yang berada dalam organisasi. Misal melalui Litbang pemahaman mengenai Pancasila dan ormawa harus terlebih dahulu ditemukan melalui rumah kita (Himanislik)
Pancasila dalam asas Himanislik
Melalui Pasal 5 AD Himanislik terdapat terapan nilai dan praktik :
Pancasila sebagai Asas Himanislik diatas dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut :
Pancasila sebagai poin penggerak dalam organisasi yang dapat dinilai melalui atribut-atribut kegiatan yang telah kita buat. Adapun penjabaran 4 fungsi Himanislik yang merupakan penjabaran nilai-nilai Pancasila yaitu :
Terdapat beragam macam bentuk persidangan mulai dari Mubes, Muslub, dan Rapat Pleno yang merupakan cara pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai musyawarah dan mufakat yang mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, khususnya pada pasal 40 ART Himanislik yang memuat musyawarah-mufakat, lobi-lobi, dan kemudian voting.
Aspek Pancasila dalam hal ini dapat dilihat melalui proker Departemen Sosial Himanislik berupa advokasi Mahasiswa sebagai implementasi tri dharma perguruan tinggi kemudian pada Departemen P&K sebab di dalamnya terdapat penghargaan kemanusiaan dan peningkatan kapasitas manusia pada kader-kader Himanislik merupakan salah satu poin yang harus disasar oleh P&K. Pada GBHKO bagian P&K poin C ayat 2 terdapat kewajiban yang secara instruksional dan konstitusional untuk membina dan memanusiakan manusia berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Kemudian di Departemen M & B yaitu mengakomodir minat dan bakat seluruh Mahasiswa Administrasi Publik, tugas yang harus dijalankan oleh Departemen ini yaitu peningkatan kapasitas sehingga dapat dilakukan penyatuan bakat-bakat kader Himanislik. Contohnya Artislik yang merupakan inventaris yang membentuk persatuan kader.
Poin 13 “Himanislik sebagai organisasi wajib memberikan kontribusi nyata dalam mengadvokasi, mengorganisir Mahasiswa Fisip secara umum dan Mahasiswa Administrasi Publik secara khusus” sila poin ke 2, 3,4 dan 5 terjabarkan melalui salah satu poin nomor 11, 13 bagi Himanislik. Artinya, ketika menjalankan Himanislik dalam poin Pancasila sebagai asas organisasi penerapan nilai-nilainya dapat dilihat melalui ruang lingkup Administrasi Himanislik, mekanisme pengambilan keputusan, sasaran program kerja, rekomendasi, merupakan salah satu penerapan nilai-nilai Pancasila di dalam Himanislik.
Pancasila dapat dijalankan melalui organisasi kita salah satunya dalam poin-poin capaian program kerja, sasaran program kerja, dan langkah program kerja yang artinya sebagai asas organisasi Himanislik merupakan ruh semangat dalam menjalankan aktivitas berorganisasi. Cara mudah mengimplementasikannya sebagai kader adalah dengan menjalankan hak dan kewajiban sebagai anggota Himanislik secara seimbang.
Komentar
Posting Komentar