BEDAH BUKU : “Teori Administrasi Publik” Memahami Manajemen dalam Administrasi Publik Karya Harbani Pasolong




    Seperti yang kita ketahui bersama dalam memahami manajemen publik, kita harus terlebih dahulu memahami dulu apa itu manajemen yang dimana secara definisi manajemen menurut Shafritz dan Russel (1997) adalah kegiatan yang berkenaan dengan orang yang bertanggung jawab menjalankan suatu organisasi dan proses menjalankan organisasi itu sendiri yaitu berupa pemanfaatan sumber daya seperti orang dan mesin untuk mencapai tujuan organisasi. Dari definisi ini dapat diketahui bahwa manajemen itu sendiri merupakan salah satu upaya yg dilakukan dalam sebuah kehidupan karena manajemen selalu kita pake dalam kehidupan kita.

    Didalam manajemen itu sendiri, kita perlu memahami konsep dari revolusi manajemen (sahaya anggara) dalam bukunya ilmu administrasi Negara yang terbagi menjadi :

  • Manajemen klasik/tradisional - identik dengan sistem hierakis yang berbentuk kerakyatan, identic dengan kekuasaan, dan sistem komando yang jelas.
  • Manajemen ilmiah - menitikberatkan bahwa suatu organisasi harus dilaksanakan secara se-efisien mungkin agar mendapat kelebihan berupa materi
  • Manajemen hubungan manusia – merupakan penyempurnaan dari aspek efisiensi manajemen ilmiah
  • Manajemen sumberdaya – penambahan yang sifatnya nonfisik berupa penghargaan, prestasi, kepercayaan berupa tanggung jawab. Contohnya pak presiden memerintahkan salah satu menterinya untuk meninjau permasalahan yang ada di Indonesia. Hal ini sudah termasuk kedalam pendelegasian yang dimana pemimpin udah percaya kepada bawahannya.

    Selain pengertian serta konsep revolusi manajemen, kita juga harus paham terkait praktik-praktik manajemen organisasi yang dibagi kedalam tiga hal yaitu praktik organisasi yang menghadapi tantangan globalisasi dimana menghadapi tantangan perkembangan zaman, tantangan sosial dimana menghadapi bagaimana hubungan manusia, dan tantangan ekologi.


MANAJEMEN PUBLIK

    Secara konsep dapat dipahami, bahwa manajemen publik setidaknya dipengaruhi oleh beberapa pendekatan sebagai berikut :

  • Pendekatan normatif, manajemen publik dipandang sebagai pendekatan normative berupa manajemen sebagai suatu proses penyelesaian tugas demi capaian tujuan dengan menitikberatkan efektivitas dari manajemen publik itu sendiri. Dan juga pendekatan ini memiliki control yang sangat kuat.
  • Pendekatan deskriptif, menurut Mintzberg (1973) yang dimana fungsi manajemen dalam kegiatan ini dibagi kedalam kegiatan yang bersifat personal, jadi pendekatan deskriptif ini berfokus pada manusianya
  • Pendekatan stratejik, yang berfokus pada pemikiran dimana menciptakan suatu sistem yang dapat menjadi  pedoman dari manajemen publik, misalnya pemerintah mau membangun IKN sehingga manajemen stratejiknya itu adalah sapai kapan IKN akan dibangun? Dan IKN ini akan berdampak seperti apa untuk Indonesia kedepannya?
  • Pendekatan manajemen Publik, bagaimana manajemen yang ada di administrasi bisa diperhatikan secara eksklusif didalam manajemen publik itu sendiri.
  • Pendekatan manajemen kerja, yang dirancang untuk meningkatkan kinerja organisasi
        Sedangkan secara paradigma Wilson mengatakan bahwa “manajemen publik mengikuti perkembangan administrasi publik”


FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PUBLIK

    Secara fungsi, manajemen piblik baik swasta maupun pemerintah dapat mengacu pada pandangan yang dikemukakan oleh Alison (1997)

  • Menciptakan tujuan & priorita
  • Menyusun rencana operasional, berkaitan erat dengan undang undang dan didukung dengan lembaga eksekutif yang inovasi, contohnya pemindahan IKN yang ada Undang-undang dan harus direalisasikan sehingga disitulah rencana operasional berperan.
  • Melakukan pengorganisasian & staffing, terkait dengan bagaimana sumber daya manusia itu juga harus dipertimbangkan dengan mencari kompetensi seseorang yang mampu mengoptimalkan tujuan yang sudah ditetapkan.
  • Mengarahkan pegawai dan kepegawaian
  • Mengendalikan kinerja
  • Berurusan dengan unit-unit luar
  • Berurusan dengan organisasi independen, dan
  • Berurusan dengan media massa & publik, media massa ini seperti menyampaikan informasi

    Dalam perkembangannya muncul upaya untuk menyempurnakan fungsi-fungsi manajemen sektor publik. Garson dan Overman mengungkapkan bahwa hal tersebut ialah :

  • Fungsi Manajemen Kebijakan, bagaimana kebijakan dibuat sesuai dengan sistem pemerintahan yang ada
  • Fungsi manajamen sumber daya manusia (MSDM), erat kaitannya dengan dunia pendidikan dimana manajemen publik harus menghadirkan pelayanan itu berdasarkan manusia yang kompeten.
  • Fungsi manajemen keuangan, berkaitan dengan pendanaan
  • Fungsi manajemen informasi, berkaitan dengan media massa
  • Fungsi manajemen Luar erat kaitannya dengan sikap politik Bebas aktif


MANAJEMEN KINERJA

Historis

  • Merupakan bagian dari reformasi New Public Management
  • Dengan mengukur Outcome yang didalamnya tidak hanya Input dan Output saja

Definisi Kinerja

    LAN-RI (1999) mengatakan “kinerja sebagai gambaran mengenai tingkatan pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi” dari definisi ini setidaknya terdapat 4 elemen kerja yaitu :

  • Capaian Individu atau kelompok
  • Terdapat pendelegasian wewenang untuk mewujudkan optimalisasi
  • Aturan sebagai pedoman penyelenggaraan
  • Kesesuaian dengan etika moral



INDIKATOR KINERJA

    Dwiyanto (2006) mengatakan, bahwa dalam mengukur kinerja birokrasi publik, dapat dilakukan dengan cara yaitu

  • Produktivitas, dalam hal ini kita dapat menilai kinerja pemerintah terkait program yang diterapkan
  • Kualitas Layanan
  • Responsibilitas, bagaimana kesesuaian dengan aturan yang ada
  • Akuntabilitas

CARA MENGUKUR KINERJA

    Mahmudi (2010) pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang atau jasa, kualitas barang atau jasa, perbandingan hasil kerja dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGERUHI KINERJA

Mahmudi (2010)

  • Faktor personal/individu, pesonel/individu yang tidak kompeten akan mneghasilkan kinerja yang tidak optimal
  • Faktor kepemimpinan, pemimpin yang tidak dapat membawa perahu nya dengan baik, maka perahu nya akan tersesat dan tenggelam
  • Faktor tim, tim yang tidak solid otomatis akan terjadi gesekan terus, dan ketika ada dinamika yang terjadi maka pekerjaan tersebut tidak akan selesai karena sibuk berdinamika
  • Faktor sistem, Sumber daya yang kompeten namun tidak dibarengi dengan sistem itu akan menghasilkan orang Halu
  • Faktor konsektual/situasional

    Sehingga dengan begitu, dapat diketahui bahwa faktor penghambat pada kinerja yaitu berkaitan dengan “kemampuan dan Kemauan”.

    Dari bebera hal tersebut dap akita simpulkan bahwasanya manajemen publik merupakan upaya menggerakkan sumber daya sesuai dengan perintah kebijakan publik. Dalam penerapannya diperlukan kinerja yang diterapkan oleh penyedia layanan. Yang dapat diartikan manajemen publik memiliki kaitan erat bagaimana kinerja yang dihasilkan oleh pemerintah. Ketika manajemen publik tidak bisa menjawab tantangan atau menjawab kebutuhan masyarakat otomati kinerjanya yang harus dipertanyakan. Apakah kinerjanya sudah sesuai atau kinerjanya jauh dari harapan.

 

 


Komentar