OPINI: Peringatan HUT Kota Samarinda Ke-355, Bagaimana Sejauh ini Pembangunan Kota?

Peringatan HUT Kota Samarinda Ke-355, Masih Banyak yang Perlu Dibenahi

Sumber: instagram.com/himanislik_unmul


Peringatan HUT Kota Samarinda ke-335 pada 21 Januari lalu, tentu menjadi tolak ukur bagi perkembangan Kota Samarinda yang cukup pesat. Mulai dari perkembangan penduduk sampai kepada perkembangan ekonomi. Apalagi sejak  1950 Samarinda ditetapkan sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda turut menjadi acuan pembangunan di Kaltim (Samarindakota). Terlepas dari perkembangan tersebut, tentu masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi terutama pada pembangunan Kota. Pembangunan Kota yang sampai saat ini masih banyak hal-hal yang perlu untuk dibenahi bersama.

Ada banyak faktor yang menyebabkan pembangunan kota di Samarinda belum optimal seperti permasalahan tata kelola ruang, pembangunan yang belum memperdulikan aspek kelestarian lingkungan hidup, ruang kota semakin padat dan berkualitas rendah, lalu lintas macet, penghijauan sangat kurang, pembangunan drainase yang tidak optimal, terjadi banjir dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut tentu akan berpengaruh pada produktivitas masyarakat serta menghambat masyarakat dalam kesehariannya.

Adapun permasalahan yang masih sering dirasakan oleh masyarakat sampai saat ini ialah

1.     Penataan infrastruktur yang masih kurang

Penataan infrastruktur di Samarinda belum bisa disebut maksimal, seperti masih banyak problem yang luput dari perhatian pemerintah seperti jalanan rusak dan alokasi lahan yang belum merata namun terdapat program yang menjadi prioritas pemerintah yaitu PRO BEBAYA yang dicanangkan untuk percepatan pembangunan (Sarikatunnisa, 2023)

2.     Kebersihan Kota

Dalam mewujudkan kebersihan kota sendiri tentu perlu kesadaran dari masyarakat untuk memulai kebersihan tersebut. Masih  ditemukan warga membuang sampah ke sungai yang tentu akan berdampak pada lingkungan (MAF, 2023). Meningkatkan kesadaran warga terhadap lingkungan perlu dilakukan agar dapat mendukung program pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang bersih.

3.     Pengendalian Banjir

Sampai saat ini banjir menjadi persoalan yang sering terjadi, bagai benang kusut persoalan banjir ini seakan sulit untuk ditanggulangi. Ketika turun hujan sejumlah ruas jalan tergenang air bahkan rumah warga di sejumlah wilayah turut tergenang. Ada banyak dampak banjir salah satu berdampak pada ekonomi. Dampak banjir terhadap ekonomi ialah menyebabkan rumah penduduk rusak, petani rugi akibat tanaman rusak, pedagang mengalami kerugian oleh sebab aktivitas ekonomi yang terhambat, kemacetan di jalan raya, fasilitas umum menjadi rusak, dan menghambat aktivitas masyarakat lainya (Anwar et al., 2022)

4.     Perwujudan Smart City

Selanjutnya smart city, program ini sudah berjalan dengan baik contohnya terdapat cctv online yang dapat memantau dimana titik kemacetan ataupun banjir, serta pelayanan pada beberapa dinas telah mulai beralih online. Salah satunya pada Dukcapil yang memberikan pelayanan dapat diakses secara online (Rohmah et al., 2022) Konsep smart city harus dikembangkan lagi, Pemerintah Kota harus sudah siap dan masyarakat harus mampu mengawal kebijakan tersebut.

Oleh karena itu perlu adanya pembangunan berkelanjutan, dimulai dengan perencanaan yang matang serta peran serta masyarakat madani. Melalui visi dan misi Kota Samarinda, diharapkan pemerintah dapat membuat tata letak kota yang lebih teratur, memperbaiki saluran drainase, melakukan perbaikan jalan, dan mewujudkan smart city secara optimal.  Perlunya perbaikan serta penataan tersebut agar masyarakat dapat merasakan kesejahteraan dan kenyamanan dalam beraktifitas. Apalagi semua pembangunan tidak luput dari keterlibatan masyarakat dalam mendukung proses pembangunan yang dijalankan pemerintah agar tepat sasaran dan mensejahterakan masyarakat.

Kebijakan yang dapat pemerintah lakukan sebagai tindak lanjut berbagai persoalan tersebut ialah tentu dengan pemerataan pembangunan pada seluruh wilayah Kota tanpa terkecuali. Dengan pemerataan pembangunan seluruh daerah dan wilayah Kota Samarinda sehingga dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Kedua, memaksimalkan sistem drainase untuk mengatasi permasalahan banjir yang masih menjadi masalah bagi mayoritas masyarakat. Bagian terpenting dari solusi semua kebijakan adalah bagaimana pemerintah mengalokasikan dana untuk pembangunan, dengan memperjelas alokasi anggaran APBN/APBD. Memprioritaskan pendanaan pada pembangunan yang mampu mendorong kesejahteraan masyarakat serta mengoptimalkan pengawasan pada setiap sektor pembangunan.

Harapan bagi pembangunan Kota Samarinda ialah tentunya pembangunan sarana prasarana, perbaikan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat. Masyarakat Samarinda juga harus turut berperan dalam pembangunan Kota. Pembangunan yang dilaksanakan tentunya harus berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Konsisten dalam menjalankan program yang telah ditetapkan dengan tujuan memajukan masyarakat dan Kota.


 

Referensi:

Anwar, Y., Ningrum, M. V. R., & Setyasih, I. (2022). Dampak Bencana Banjir Terhadap Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda. JPG (Jurnal Pendidikan Geografi), 9(1), 40–48. https://doi.org/10.20527/jpg.v9i1.12457

MAF. (2023). Susuri SKA Besar, Wali Kota Samarinda Kaget Melihat Warga Masih Ada Yang Membuang Sampah Ke Sungai. ppid.samarindakota.go.id.

Rohmah, A., Abiyyu, K. Y., Elisa, C., Nurasimah, Pasapan, N. L., Safika, Firdaus, M. N., & Permatasari, N. R. (2022). Adopsi Inovasi Layanan Online di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Samarinda. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 20(01), 47–60. https://doi.org/10.46937/20202239408

Samarindakota. (n.d.). Sejarah Samarinda. samarindakota.go.id. Diambil 25 Januari 2023, dari https://samarindakota.go.id/laman/sejarah-samarinda#:~:text=bangunan dan industri.-,Perkembangan administratif,Darurat No. 3 Tahun 1953.

Sarikatunnisa. (2023). Pro Bebaya Masih jadi Prioritas Arah Pembangunan Pemkot Samarinda. Tribun Kaltim.

 

 

 

Komentar