DETIK: PENGERJAAN PROYEK TERAS SAMARINDA YANG TERTUNDA

 PENGERJAAN PROYEK TERAS SAMARINDA YANG TERTUNDA



        Proyek Teras Samarinda merupakan inisiatif pembangunan yang dilakukan di Tepian Mahakam, Samarinda, dengan tujuan utama meningkatkan jumlah ruang terbuka hijau (RTH) di kota tersebut, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Di Samarinda, ruang terbuka hijau sudah menjadi bagian penting dari lingkungan perkotaan, meliputi taman-taman seperti Taman Samarendah, Taman Cerdas, Taman Sejati, Hutan Kota, Taman Lampion Garden, Kebun Raya Samarinda, dan ruang terbuka hijau lainnya sepanjang Tepian Mahakam.

        Proyek ini memegang peranan strategis dalam pengembangan infrastruktur dan fasilitas publik di Kota Samarinda, yang sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kota Samarinda. Anggaran yang dialokasikan untuk tahap pertama proyek ini mencapai Rp36,9 miliar, dengan rencana kelanjutan pada tahap kedua tahun 2024. Namun, proses pengerjaan proyek ini mengalami hambatan akibat berbagai kendala, khususnya terkait logistik dan pasokan material dari luar Kalimantan dan luar negeri.

        Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda, Dessy Damayanti, telah memberikan perpanjangan waktu sebanyak 50 hari untuk menyelesaikan proyek ini, dengan progres pengerjaan yang telah mencapai sekitar 85 persen pada waktu tersebut. Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalimantan juga telah melakukan pemeriksaan dan menghitung progress pengerjaan. Ilhamsyah, dari Proyek Pengawas Konstruksi Teras Samarinda, menjelaskan bahwa pengerjaan proyek masih berlangsung dan kontraktor masih siap untuk menyelesaikan proyek tersebut. Namun, kendala material dan bahan baku yang diperoleh dari luar negeri, seperti dari Belgia dan Swedia, telah menjadi faktor utama dalam keterlambatan proyek ini. Penggunaan bahan baku dari luar negeri diharapkan dapat memberikan kualitas yang lebih baik, namun pengiriman dan pasokan dari luar Kalimantan menjadi salah satu tantangan utama dalam pelaksanaannya.

        Salah satu tantangan utama adalah keterlambatan dalam penyelesaian proyek, yang dapat mengganggu dinamika sosial dan ekonomi masyarakat serta memberikan kesan negatif terhadap daya tarik pariwisata kota. Keberadaan bangunan yang tidak selesai dapat menciptakan citra negatif terhadap pembangunan kota tersebut. Selain dampak sosial dan ekonomi, keterlambatan proyek juga dapat menyebabkan gangguan fisik seperti pada akses jalan dan trotoar, yang dapat mengganggu aktivitas transportasi dan pejalan kaki. Jika proyek terhenti, hal ini dapat menyebabkan penumpukan sampah dan meningkatkan polusi udara dan air karena material konstruksi yang tidak terpakai, merugikan ekosistem lokal dan keseimbangan lingkungan hidup di Kota Samarinda.

        Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan koordinasi yang lebih baik antara pihak terkait, termasuk Pemerintah Kota, pemangku kepentingan, dan masyarakat setempat. Penyusunan jadwal yang realistis dan pengelolaan anggaran yang efektif juga penting untuk memastikan proyek berjalan lancar. Monitoring dan pengawasan ketat terhadap proyek juga dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah secara cepat sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.

        Apabila Proyek Teras Samarinda dapat segera dirampungkan, hal ini tidak hanya akan meningkatkan infrastruktur kota, tetapi juga memberikan sejumlah manfaat signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan adanya ruang terbuka hijau baru, kualitas udara di Kota Samarinda dapat ditingkatkan dan polusi udara dapat dikurangi, memberikan lingkungan yang lebih sehat bagi penduduk. Selain itu, peningkatan fasilitas publik seperti taman, jalur pejalan kaki, dan area rekreasi tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan fisik masyarakat, tetapi juga menyediakan tempat rekreasi yang sehat dan menyenangkan bagi warga lokal dan pengunjung. Manfaat ekonomi juga dapat dirasakan melalui peningkatan daya tarik wisata, yang berpotensi meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata dan meningkatkan nilai properti di sekitarnya. Selain itu, proyek ini memberikan manfaat sosial dengan menciptakan lapangan kerja selama tahap konstruksi dan memberikan ruang untuk aktivitas sosial dan kegiatan komunitas yang memperkuat hubungan antarwarga. Dengan demikian, Proyek Teras Samarinda tidak hanya memberikan infrastruktur baru, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Daftar Pustaka

Ainur Rofiah, (2024), https://korankaltim.com/read/samarinda/69711/proyek-teras-samarinda-di-tepian-ma hakam-molor-pemkot-beri-tambahan-waktu-50-hari-kerja, (21 April 2024)

Denny Saputra, (2024), https://www.prokal.co/kalimantan-timur/amp/1774424758/proyek-teras-samarinda-te rkendala-material-target-selesai-sebelum-lebaran, (21 April 2024)

Niswar Kullah, Alfian, (2024), https://www.rri.co.id/daerah/593441/keterlambatan-pengerjaan-proyek-teras-samarin da, (21 April 2024)

Sandi, Wong, (2024), https://beritakaltim.co/amp/2024/03/27/target-meleset-lagi-pupr-ungkap-kendala-pe mbangunan-teras-samarinda/, (21 April 2024)

Sintya Alfatika Sari, Budi Susilo, (2024), https://kaltim.tribunnews.com/amp/2023/10/23/mega-proyek-teras-samarinda-sepanj ang-7-km-di-tepian-mahakam-sebagian-material-dari-belgia, (21 April)

Komentar